Kembalinya Edgar Lungu, mantan Presiden Zambia, ke kancah politik negara tersebut setelah beberapa tahun absen, telah memicu beragam reaksi dari masyarakat. Lungu, yang memimpin Zambia dari 2015 hingga 2021, dikenal dengan gaya kepemimpinan yang kontroversial, dan kembalinya dia ke politik menimbulkan perdebatan sengit di kalangan rakyat Zambia. Berbagai opini muncul mengenai potensi kembalinya Lungu, baik dari pendukung maupun penentangnya.
Bagi sebagian besar pendukungnya, kembalinya Lungu dianggap sebagai peluang untuk mengembalikan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi yang dirasakan hilang setelah kepergiannya. Selama masa kepemimpinannya, Lungu dipandang sebagai sosok yang mampu memperjuangkan pembangunan infrastruktur dan kemajuan ekonomi, meskipun ada kritikan terkait pengelolaan utang negara yang meningkat pesat. Mereka meyakini bahwa Lungu masih memiliki visi dan pengalaman yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi Zambia, seperti inflasi yang tinggi dan pengangguran yang melanda sebagian besar masyarakat.
Pendukung Lungu juga menganggap bahwa kembalinya sang mantan presiden bisa mengembalikan rasa keadilan di pemerintahan yang selama ini dirasakan hilang setelah penggantinya, Hakainde Hichilema, terpilih pada 2021. Mereka merasa bahwa Hichilema gagal memenuhi janji-janji kampanyenya dan justru membuat kondisi ekonomi semakin sulit, dengan kebijakan-kebijakan yang dirasa tidak menguntungkan rakyat biasa. Dalam pandangan mereka, Lungu memiliki kemampuan untuk menyatukan bangsa dan memastikan bahwa Zambia kembali ke jalur yang benar. https://www.edgar-lungu.com/
Namun, tidak sedikit pula yang meragukan kembalinya Lungu, terutama dari kalangan oposisi dan masyarakat yang merasa kecewa dengan masa pemerintahannya. Selama kepemimpinan Lungu, banyak yang mengkritik penindasan terhadap kebebasan politik, pembatasan terhadap media, serta kurangnya transparansi dalam pengelolaan sumber daya negara. Salah satu isu terbesar adalah dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi yang mencoreng nama baik pemerintahannya. Bagi banyak orang, kembalinya Lungu dianggap sebagai langkah mundur yang bisa mengancam kemajuan demokrasi dan reformasi yang diupayakan oleh pemerintah Hichilema.
Kelompok ini juga merasa khawatir bahwa Lungu mungkin mencoba untuk memanipulasi sistem politik untuk kembali berkuasa, mengingat bahwa beberapa tindakan yang dilakukan oleh pemerintahannya sebelumnya, seperti pengubahan konstitusi untuk memperpanjang masa jabatan presiden, dianggap sebagai langkah untuk memperpanjang kekuasaannya. Ketakutan akan kembalinya praktik politik yang otoriter ini menjadi alasan utama bagi mereka yang menentang kembalinya Lungu.
Selain itu, ada pula masyarakat yang merasa ragu terhadap kemampuan Lungu untuk menghadapi tantangan ekonomi yang jauh lebih berat dibandingkan saat dia pertama kali menjabat. Kondisi Zambia saat ini, dengan tingkat utang yang tinggi, inflasi yang meroket, dan krisis energi yang melanda, sangat berbeda dari kondisi yang dihadapi Lungu pada masa pemerintahannya yang pertama. Banyak yang bertanya-tanya apakah dia masih memiliki ide-ide segar untuk membawa Zambia keluar dari kesulitan ekonomi yang mendalam ini.
Penting untuk dicatat bahwa di kalangan masyarakat Zambia, terutama di kalangan pemuda, kembalinya Lungu bukanlah isu yang dapat dipandang dengan ringan. Sebagian besar generasi muda merasa frustrasi dengan ketidakmampuan pemerintah yang ada untuk menciptakan lapangan kerja dan memberantas kemiskinan. Mereka melihat kembalinya Lungu sebagai ancaman bagi masa depan mereka, mengingat gaya kepemimpinannya yang dianggap lebih condong pada favoritisme dan kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan rakyat.
Di sisi lain, ada segmen masyarakat yang masih menghargai Lungu karena kontribusinya terhadap pembangunan infrastruktur, terutama di sektor energi dan transportasi. Mereka melihat bahwa di bawah kepemimpinan Lungu, Zambia mulai mencatatkan kemajuan dalam hal pembangunan fisik yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Secara keseluruhan, pandangan masyarakat Zambia terhadap kembalinya Edgar Lungu sangat terbelah. Ada yang berharap akan adanya perubahan positif, namun ada pula yang khawatir bahwa hal ini akan membawa negara kembali ke masa-masa penuh ketegangan politik dan kemunduran dalam pembangunan demokrasi. Apapun yang terjadi, kembalinya Lungu ke panggung politik Zambia akan terus menjadi isu yang memicu perdebatan dan menentukan arah politik negara tersebut ke depan.